Salah Satu Voice Over Talent Indonesia Yang Kocak Mungkin Muhammad Nurman
Ini menimpa dunia sulih suara sekarang di seluruh dunia, termasuk para voice over talent di Indonesia, apalagi kalau bukan teknologi TTS kecerdasan buatan (AI).
Salah satunya yang tidak muda lagi adalah Muhammad Nurman, seorang talenta voice over di Indonesia, yang mengawali karier voice over-nya dimulai sebagai hobi saat kena PHK di tahun 2015 dari pekerjaan sebagai English tutor selama lebih dari satu dekade.
Uniknya pasar pertama yang dijangkaunya bukan pasar lokal, namun melalui platform situs freelance Upwork dan kemudian mendominasi pangsa pasar di Fiverr, pastinya dengan klien dari luar negeri. Tidak hanya mahir dalam menyuarakan iklan dan promosi, namun Nurman juga memperlihatkan beragam bakat lainnya sebagai animator, konten kreator, tutor bahasa Inggris, dan ahli SEO.
Coba dengarkan bagaimana sebuah narasi company profile disajikan secara humoris berikut ini
Beberapa iklan TV pernah disuarakannya meskipun tidak banyak. Diantaranya iklan Livebuoy dan Sangobion. Juga beberapa channel YouTube milik client luar negeri seperti Ridddle Indonesia dan Dokter Bob yang sekarang kontraknya sudah selesai.
Ada beberapa client lokal yang hingga kini masih setia yang order melalui WhatsApp meskipun AI menggila menghancurkan pasar voice over Indonesia.
Beberapa tips, saran untuk diri sendiri dan para profesional, para voice over actor di Indonesia yang menekuni bidang yang sama dalam menghadapi persaingan dengan AI ini:
1. Kembangkan keunikan di diri kita masing-masing. Kalau ada panduan atau idola yang membuat kita ingin seperti dia buang jauh-jauh keinginan itu. Jadilah diri sendiri, karena orisinalitas dan keunikan adalah kekuatan yang membedakan satu dengan yang lain dan itulah yang disukai client.
2. Fokus pada niche tertentu. Kalau perlu jadi spesialis dengan keunikan suara yang kita miliki. Dengan mengekslusifkan diri pada niche tertentu maka membuat kita lebih sering dicari orang.
3. Bangun brand dan citra diri yang solid. Rajin self promotion seperti yang saya lakukan sekarang ini karena siapa lagi yang akan menjemput bola kalau tidak kita sendiri. Untuk mendatangkan kucing kita perlu memberinya makanan tanpa perlu keluar rumah bukan?
4. Jalin hubungan yang baik dengan client agar tercipta hubungan kerja jangka panjang yang saling menguntungkan. Beri servis terbaik, Tingkatkan kecepatan pengiriman. Jangan sampai mengecewakannya sekali saja. Segera minta maaf bila itu terjadi dan perbaiki kekurangan demi kekurangan. Dan terakhir … Inilah godaanya
5. Jika Anda dapat tawaran kerjaan seperti TTS, Text To Speech jangan pernah ambil. Memang bayarannya menggiurkan, hingga puluhan juta rupiah. Tapi setelah suara Anda dibeli dan itu biasanya diiniasi dengan kontrak maka setelah Anda tidak akan lagi bisa cari makan, karena suara Anda jadi konsumsi publik dan gratis di gunakan untuk keperluan apa pun.
Demikianlah unek-unek dari salah satu voice over talent Indonesia. Semoga setiap hari kita dapat order. Aamiinkan bro, sis!
Tapi tetap tenang saudara-saudara. Meskipun kemampuan AI dalam menyajikan suara semakin maju, para pengisi suara di Indonesia ini tetap berjuang untuk mempertahankan keberadaan dan kualitas manusia yang sulit ditiru oleh mesin.
Mereka memfokuskan upaya pada pemberian nuansa emosi, keunikan intonasi, dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai konteks komunikasi. Meskipun AI dapat menyajikan suara dengan tingkat realisme tertentu, kehadiran manusia dalam industri voice over tetap tak tergantikan, menawarkan sentuhan personal dan keaslian yang sulit dicapai oleh teknologi.
Para voice over talent di Indonesia terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan mereka untuk tetap menjadi pilihan utama dalam industri ini, sambil menggali potensi kolaborasi yang harmonis antara keahlian manusia dan kemampuan AI.
Baik yang senior, yang jaya di tahun 80-an hingga 90-an hingga yang mencoba keberuntungannya di era Internet 2000-an hingga pendatang baru semua mencoba menjaga agar dapurnya tetap ngebul bekerja keras menjual suara. Bukan suara untuk capres ya cuy … Hihihi …
Mereka memfokuskan upaya pada pemberian nuansa emosi, keunikan intonasi, dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai konteks komunikasi. Meskipun AI dapat menyajikan suara dengan tingkat realisme tertentu, kehadiran manusia dalam industri voice over tetap tak tergantikan, menawarkan sentuhan personal dan keaslian yang sulit dicapai oleh teknologi.
Para voice over talent di Indonesia terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan mereka untuk tetap menjadi pilihan utama dalam industri ini, sambil menggali potensi kolaborasi yang harmonis antara keahlian manusia dan kemampuan AI.
Baik yang senior, yang jaya di tahun 80-an hingga 90-an hingga yang mencoba keberuntungannya di era Internet 2000-an hingga pendatang baru semua mencoba menjaga agar dapurnya tetap ngebul bekerja keras menjual suara. Bukan suara untuk capres ya cuy … Hihihi …
Salah satunya yang tidak muda lagi adalah Muhammad Nurman, seorang talenta voice over di Indonesia, yang mengawali karier voice over-nya dimulai sebagai hobi saat kena PHK di tahun 2015 dari pekerjaan sebagai English tutor selama lebih dari satu dekade.
Uniknya pasar pertama yang dijangkaunya bukan pasar lokal, namun melalui platform situs freelance Upwork dan kemudian mendominasi pangsa pasar di Fiverr, pastinya dengan klien dari luar negeri. Tidak hanya mahir dalam menyuarakan iklan dan promosi, namun Nurman juga memperlihatkan beragam bakat lainnya sebagai animator, konten kreator, tutor bahasa Inggris, dan ahli SEO.
Coba dengarkan bagaimana sebuah narasi company profile disajikan secara humoris berikut ini
Beberapa iklan TV pernah disuarakannya meskipun tidak banyak. Diantaranya iklan Livebuoy dan Sangobion. Juga beberapa channel YouTube milik client luar negeri seperti Ridddle Indonesia dan Dokter Bob yang sekarang kontraknya sudah selesai.
Ada beberapa client lokal yang hingga kini masih setia yang order melalui WhatsApp meskipun AI menggila menghancurkan pasar voice over Indonesia.
Beberapa tips, saran untuk diri sendiri dan para profesional, para voice over actor di Indonesia yang menekuni bidang yang sama dalam menghadapi persaingan dengan AI ini:
1. Kembangkan keunikan di diri kita masing-masing. Kalau ada panduan atau idola yang membuat kita ingin seperti dia buang jauh-jauh keinginan itu. Jadilah diri sendiri, karena orisinalitas dan keunikan adalah kekuatan yang membedakan satu dengan yang lain dan itulah yang disukai client.
2. Fokus pada niche tertentu. Kalau perlu jadi spesialis dengan keunikan suara yang kita miliki. Dengan mengekslusifkan diri pada niche tertentu maka membuat kita lebih sering dicari orang.
3. Bangun brand dan citra diri yang solid. Rajin self promotion seperti yang saya lakukan sekarang ini karena siapa lagi yang akan menjemput bola kalau tidak kita sendiri. Untuk mendatangkan kucing kita perlu memberinya makanan tanpa perlu keluar rumah bukan?
4. Jalin hubungan yang baik dengan client agar tercipta hubungan kerja jangka panjang yang saling menguntungkan. Beri servis terbaik, Tingkatkan kecepatan pengiriman. Jangan sampai mengecewakannya sekali saja. Segera minta maaf bila itu terjadi dan perbaiki kekurangan demi kekurangan. Dan terakhir … Inilah godaanya
5. Jika Anda dapat tawaran kerjaan seperti TTS, Text To Speech jangan pernah ambil. Memang bayarannya menggiurkan, hingga puluhan juta rupiah. Tapi setelah suara Anda dibeli dan itu biasanya diiniasi dengan kontrak maka setelah Anda tidak akan lagi bisa cari makan, karena suara Anda jadi konsumsi publik dan gratis di gunakan untuk keperluan apa pun.
Demikianlah unek-unek dari salah satu voice over talent Indonesia. Semoga setiap hari kita dapat order. Aamiinkan bro, sis!
Komentar
Posting Komentar